Minggu, 10 Februari 2008 | |||
Konflik antara polisi dan tentara di negeri ini tampaknya tidak tuntas-tuntas. Akhir bulan lalu (30 Januari 2008) kembali terjadi di Masohi, Maluku Tengah. Memakan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit. Ini adalah kejadian yang menyedihkan bagi keluarga korban, menakutkan bagi penduduk setempat, dan (harusnya) membuat malu para pejabat. Tulisan Moch. Faried Cahoyo ini mencoba menganalisa mengapa ini terus terjadi. Menurut Moch. Faried Cahyono dengan merujuk Galtung, baku tembak yang terjadi antara polisi dan tentara merupakan kekerasan dipermukaan. Jika hanya bagian ini yang diselesaikan (seperti yang selama ini dilakukan), maka yang terjadi adalah ‘perdamaian negatif’ yang sifatnya tidak langgeng. Karena itu, harus diselesaikan pula kekerasan yang ada di bawah permukaan, yang menjadi latar peristiwa berdarah itu. Misalnya, adakah sumber-sumber kekerasan berupa sikap, perasaan juga nilai-nilai yang menjurus pada terjadinya kekerasan antar tentara dan polisi. Kemudian Moch. Faried Cahyono menggali lebih dalam masalah di bawah permukaan ini, dan mengusulkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.[sy]
|