Tak terasa tahun 2002 berlalu. Waktu berlalu meninggalkan hari, manusia melangkah meninggalkan jejak sejarah.Tahun 2002 merupakan setitik perjalanan sejarah itu. Berbagai peristiwa konflik masih terjadi di tahun 2002. Ledakan bom masih terjadi di Ambon, penembakan di Timika, senjata masih meletus di Aceh, serta terorisme mengguncang Bali. Darah masih terus mengucur di tanah air.
Namun, pada saat yang sama kita menemukan harapan, antara lain penandatanganan Deklarasi Malino hingga perjanjian damai GAM dan RI di Genewa baru-baru ini.
Kita perlu belajar dari sejarah. Melakukan refleksi atas berbagai peristiwa konflik menuju transformasi. Transformasi berarti mengubah konflik kekerasan di masa lalu, menuju perdamaian di masa depan.
Rintisan perdamaian itu merupakan permulaan baik. Kita perlu memperluas langkah perdamaian.
Perjanjian Malino perlu disusul pemulihan masyarakat Maluku, penandatanganan Genewa perlu diteruskan dengan langkah kongkrit, dan para “pejuang perdamaian” di kalangan sipil perlu melembagakan aksinya.
Jika ada pepatah “Banyak jalan menuju Roma” , pasti “Banyak jalan menuju damai”. Jejak-jejak langkah perdamaian itu merupakan rintisan
jalan awal.
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website.
--
[ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju