• UGM
  • IT Center
  • Perpustakaan Pusat
  • Research
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian
  • Home
  • Tentang Kami
    • sejarah
    • Visi dan Misi
    • Profil Pengurus
      • Plt Kepala PSKP
      • Sekretaris
    • Profil Tim Ahli
    • Profil Peneliti
    • Profil Karyawan
    • Struktur Organisasi
    • Patner
  • Penelitian
  • Kegiatan
    • Workshop
    • Konferensi
    • Pelatihan
    • Diskusi
    • Advokasi
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Monograf
    • Buletin
    • Buku Saku
    • Newslatter
    • Artikel
  • Ruang Pustaka
  • Beranda
  • Newslatter
  • PELA Newsletter Vol. 1 No. 4

PELA Newsletter Vol. 1 No. 4

  • Newslatter, Publikasi
  • 17 March 2017, 08.29
  • Oleh: Admin Jr
  • 0
 klik: perbesar image
Edisi Vol. 1 No. 4 – Desember 2003
Dimensi Lain dari Human Security
Kontributor
dan Editor
Lambang Trijono, Samsu Rizal Panggabean, Diah Kusumaningrum, Dody Wibowo, Nurul Aini, M. Najib Azca, Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Kristina Sintia Dewi, Ni Komang Widiani, Tetty Naiborhu, Novri Susan, Ulyati Retno Sari
Bahasa Indonesia dan Inggris
Bencana banjir Bohorok, di Sumatera Utara baru-baru ini, menyebabkan ratusan orang tewas. Sungguh ironis, ini terjadi karena kebodohan kita tidak
mencegah kerusakan lingkungan.Kekerasan adalah segala tindakan atau keadaan yang menyebabkan atau menghambat realisasi potensi manusia di bawah kemampuan aktualisasinya.

Mati karena banjir termasuk kategori kekerasan yang dibuat manusia. Hidup di sekitar lingkungan bahaya seperti di reaktor nuklir yang siap meledak setiap saat, adalah hidup penuh resiko. Dan, atas nama pembangunan ekonomi orang juga merusak lingkungan. Kekerasan pembangunan terjadi.

Bencana Bohorok menuntut kita untuk merefleksi atas salah satu dimensi keamanan manusia, yakni, kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan, sama
buruknya de-ngan konflik kekerasan akibat buruknya sistem politik. Korban tewas yang terjadi sama- sama sia-sia, kerena kebodohan kita tidak mencegahnya.

Membiarkan orang mati karena kebodohan adalah kekerasan ganda. Jika kekerasan seperti itu terus berulang dan tanpa upaya pencegahan, apakah kita ingin bunuh diri secara sistematik dan perlahan-lahan?

Download
pdf format: Pela Newsletter Vol. 1 No. 4 PELA Newsletter Vol. 1 No. 4

Recent Posts

  • Buku : Dua Menyemai Damai : Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam Perdamaian dan Demokrasi
  • Buku : Pandemi, Konflik, Transformasi : Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial
  • Buku : Agensi Perempuan Dalam Lingkaran Ekstremisme Kekerasan : Narasi dari Poso, Bima, Lamongan dan Deli Serdang
  • Serial Webinar Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP), UGM
  • [PEACE GOERS FESTIVAL-online] “Damai Itu Keren”
Universitas Gadjah Mada

PUSAT STUDI KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Sekip K-9 Yogyakarta 55281
email: ps.kp@ugm.ac.id
Telp./Fax : (0274) 520733

© 2017 CSPS Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju