Jumat, 12 November 2010 | |||
Ucu Martanto, peneliti PSKP UGM, dalam tulisan ini menyatakan bahwa konflik kekerasan yang terjadi di daerah sekitar industri berdampak negatif bagi negara (pemerintah), perusahaan, dan masyarakat. Tulisan ini merupakan perluasan dari materi yang disampaikan dalam Pelatihan Dasar Konflik dan Penanganan Konflik Industri Ekstraktif, 25-28 Oktober 2010 di Yogyakarta. Kemampuan untuk mengelola konflik menjadi hal yang sangat penting untuk upaya meminimalisasi kerugian-kerugian ekonomi, sosial, dan politik. Kemampuan tersebut tidak hanya harus dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat tetapi juga perusahaan. Bahkan, pada banyak kasus di Indonesia konflik kekerasaan dalam industri ekstraktif selalu melibatkan perusahaan sebagai pihak pertama.
|