• UGM
  • IT Center
  • Perpustakaan Pusat
  • Research
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian
  • Home
  • Tentang Kami
    • sejarah
    • Visi dan Misi
    • Profil Pengurus
      • Plt Kepala PSKP
      • Sekretaris
    • Profil Tim Ahli
    • Profil Peneliti
    • Profil Karyawan
    • Struktur Organisasi
    • Patner
  • Penelitian
  • Kegiatan
    • Workshop
    • Konferensi
    • Pelatihan
    • Diskusi
    • Advokasi
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Monograf
    • Buletin
    • Buku Saku
    • Newslatter
    • Artikel
  • Ruang Pustaka
  • Beranda
  • Diskusi
Arsip:

Diskusi

[DISKUSI BUKU] “Why Terrorist Quit? The Disengagement of Indonesian Jihadist”

AgendaaktivitasDiskusi Tuesday, 31 July 2018

Bagaimana jihadis di Indonesia melepaskan diri dari nilai-nilai kekerasan dan berintegrasi kembali dengan masyarakat?

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) bekerjasama dengan Institute of International Studies (IIS) UGM mengundang Anda untuk mendiskusikannya bersama Dr. Julie Chernov Hwang (Goucher College, AS) yang mewawancarai 55 orang yang pernah maupun sedang memiliki afiliasi dengan kelompok ekstremis Islam di Indonesia dan menuangkannya dalam buku “Why Terrorist Quit? The Disengagement of Indonesian Jihadist” (Cornell University Press, 2018) pada:

read more

DISKUSI “REFLEKSI PILKADA SERENTAK 2017: dari Isu SARA hingga ancaman kekerasan poltik”

Diskusi Thursday, 15 March 2018

      

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP UGM)  mengadakan Diskusi dengan tema “Refleksi Pilkada Serentak 2017: dari Isu SARA hingga ancaman kekerasan poltik”, yang akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal    : Selasa, 21 Februari 2017

Tempat            : Ruang Rapat PSKP UGM, Sekip K-9, Yogyakarta

Waktu             : 12.00 – 14. 00 WIB (di awali dengan makan siang)

Pembicara       :

  1. Priyambudi Sulistyanto (Dosen Senior Flinders University, Australia)
  2. Zuly Qodir (Peneliti Senior PSKP UGM)

read more

Diskusi dan Pemutaran Film

Diskusi Tuesday, 23 August 2016

Diskusi dan Pemutaran Film

FIVE BROKEN CAMERAS

Kehidupan dan Perjuangan Sehari-hari Rakyat Palestina

Selasa, 30 Agustus 2016

18:30-selesai

PSKP UGM

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian

Universitas Gadjah Mada

Jl. Asam Kranji K-9, Sekip, Jogjakarta

Pendaftaran

082210358999

Film 5 Broken Cameras merupakan gambaran nyata mengenai ketidakadilan dan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina. Akan tetapi, di sisi lain, film ini juga menggambarkan perlawanan sehari-hari rakyat Palestina di sebuah desa di Bil’in, wilayah Tepi Barat. Mereka terancam pendudukan Israel yang semakin mendekat dari waktu ke waktu. Film ini merupakan sebuah film dokumenter yang menceritakan pengalaman hidup Emad Burnat selama bertahun-tahun hidup dalam tekanan Israel. Film ini seutuhnya dibuat oleh tangan pertama, seorang petani dan kameramen freelance Palestina, Emad Burnat. Lima kamera milik Emad merekam setiap kejadian yang dialami para penduduk di desanya tersebut melawan pendudukan Israel. Menariknya, film ini diedit oleh film maker dan dosen film asal Israel, Guy David, yang memutuskan untuk terlibat dalam produksi film ini setelah dia mengunjungi Bil’in dengan suporter lain yang mendukung kemerdekaan Rakyat Palestina. Melalui kameranya, Emad merekam beberapa cuplikan sengit dari serangan dan kekejaman tentara Israel di Tepi Barat, serta pembakaran pada perkebunan zaitun milik rakyat Palestina demi membangun pemukiman ilegal Israel di tanah rakyat Palestina. Dia terus-menerus diancam dengan kekerasan fisik maupun perusakan kamera ketika berusaha merekam kekejaman tentara Israel. Dengan dalih bahwa desanya berada di “zona militer tertutup,” pihak militer Israel melarang Emad untuk merekam secara paksa, bahkan ketika Emad berada di rumahnya sendiri. Bagian mengharukan adalah ketika Gibreel, anak Emad, mencoba untuk memahami apa saja kejadian yang dia lihat. Sebagai seorang anak yang tumbuh menyaksikan penindasan yang sedemikian rupa, kata-kata pertama yang ia pelajari adalah “wall” (dinding yang memisahkan desanya dengan perkebunan Zaitun dan pemukiman ilegal Israel), “war” (perang yang berlangsung bahkan sejak dia belum lahir) dan “cartridge”. Film ini juga menggambarkan adanya saat-saat indah, di mana desa merayakan kemenangan implementasi gencatan senjata; ada pula adegan yang indah di mana penduduk setempat menonton versi mentah dari film dokumenter yang dibuat oleh Emad ini untuk meningkatkan semangat mereka; dan juga momen ketika Gibreel menyerahkan setangkai dahan buah zaitun kepada tentara Isralel yang telah meratakan perkebunan zaitun milik keluarganya dengan buldozer. 5 Broken Cameras adalah sebuah karya yang memberi kita pengalaman langsung bagaimana rasanya berada di dalam situasi penindasan dan perampasan, namun tetap memiliki jiwa yang pantang menyerah dan berjuang untuk kebenaran dan kemerdekaan. Film ini adalah wajah ketangguhan dan penggerak semangat dari sebuah desa bernama Bil’in di Palestina. Masih banyak hal mengerikan yang mungkin masih tersembunyi dan belum terungkap. Al Nakba atau Malapetaka tahun 1948 menjadi pertanda diusirnya sekitar 1 juta rakyat Palestina dari tanah dan tempat tinggalnya. Yang kemudian dirampas dan diduduki oleh Zionis Israel. Hingga sekarang banyak diantara rakyat Palestina tidak dapat kembali ke rumahnya. Memegang harapan untuk kembali dengan simbol kunci rumah yang terus diturun temurunkan ke anak cucu mereka. Dari tempat pengungsian tersebut berkembang semangat perlawanan dan nasionalisme. Bahkan bukan saja diantara para pengungsi Palestina namun juga kelas buruh dan rakyat di Timur Tengah. Kelompok-kelompok reaksioner mengharapkan koalisi antara negara Muslim untuk mengusir Yahudi Israel. Tapi kita mengetahui dengan baik bagaimana rejim-rejim Timur Tengah juga merupakan boneka dari Imperialis Amerika Serikat. Dan mereka ikut serta menghancurkan gerakan rakyat Palestina. Hanya solidaritas antara kelas buruh dan rakyat Palestina bersama kelas buruh dan rakyat di Timur Tengah dan di seluruh dunia yang akan mampu membebaskan Palestina. Perjuangan kelas buruh dan rakyat tertindas tidak boleh dipecah belah berdasarkan agama, suku, bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, dsb. Perjuangan kelas buruh bersifat internasionalisme. Bertujuan tidak hanya untuk menghapuskan penindasan dari manusia ke manusia. Namun juga menghapuskan penindasan terhadap bangsa-bangsa.

Diskusi dan Bedah Buku ”Gunung Versus Pantai Dalam Perspektif Nilai – Nilai Hidup Bersama”,

Diskusi Monday, 9 May 2016

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Pemda Jayawijaya telah menyelenggarakan Diskusi dan Bedah Buku ”Gunung Versus Pantai Dalam Perspektif Nilai – Nilai Hidup Bersama”, yang ditulis oleh Wempi Wetipo, S.H., M.H dan Marthen Medlama, S.Pd yang akan diselenggarakan pada:

Hari/tanggal     :  Kamis, 31 Maret 2016

Waktu                :  08.30 – 13.00 WIB

Tempat               :  Ruang Bulaksumur Hall, Hotel UC UGM, Jl. Pancasila No. 2, Bulaksumur, Yogyakarta

read more

Diskusi ”Kekerasan Pilkada di Papua”

Diskusi Monday, 9 May 2016

IMG_5027Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP UGM) bekerja sama dengan Institute of International Studies (IIS UGM) telah menyelenggarakan Diskusi dengan Tema ”Kekerasan Pilkada di Papua  pada:
IMG_5046

Hari, tanggal   : Senin, 18 April 2016

Waktu              : 09.00-12.00 WIB

Tempat            : Ruang Seminar Timur FISIPOL UGM

Pembicara  :

  1. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc (Peneliti PSKP UGM)
  2. Zulfan Tadjoeddin (Senior Lecturer in Development Studies School of Social Sciences and Psychology,Australia)

read more

Diskusi “Two Civil Wars; Two Different Solution. Why War Ended So Differently in Papua and East Timor”

aktivitasDiskusi Wednesday, 11 November 2015

Sociology Research Center Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM bekerjasama dengan Pusat Studi Keamanan dan Perdamamaian (PSKP UGM), akan menyelenggarakan Diskusi dengan tema “Two Civil Wars; Two Different Solution. Why War Ended So Differently in Papua and East Timor”. Narasumber yang akan mengisi diskusi ini yaitu Dr. Claire Smith (University of York) dan Lambang Trijono, M.A (Sosiologi UGM). Diskusi ini akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal   : Kamis, 12 November 2015

Diskusi Two Civil WarsWaktu             : Pukul 10.00 – 12.00 WIB

read more

Diskusi “Two Civil Wars; Two Different Solution. Why War Ended So Differently in Papua and East Timor”.

Diskusi Wednesday, 11 November 2015

 Diskusi Two Civil WarsKamis, 12 November 2015

Pukul 10.00 – 12.00 WIB

 Di Ruang Pertemuan PSKP UGM,

 Sekip K- 9, Yogyakarta

Narasumber

1. Dr. Claire Smith (University of York)

2.Lambang Trijono, M.A (Sosiologi UGM)

Penyelenggara

Sociology Research Center Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM

Pusat Studi Keamanan dan Perdamamaian (PSKP UGM)

 Untuk konfirmasi dapat menghubugi Sdr Monita Nur (085 643 349 524). 

Diskusi Terbuka Konflik Thailand Selatan

Diskusi Monday, 5 October 2015

Diskusi Terbuka ” Konflik Thailand Selatan  Akan diselenggarakan pada :

diskusi terbuka thailand selatan           Kamis , 8 Oktober 2015

           Jam 15.15 – 17.15

           Di Ruang Seminar Lantai 2, FISIPOL UGM

Penyelenggara : 

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM

Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM

Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana UGM
Contact Person : 

Diana 081326177519

Ivana 0818266790

Recent Posts

  • Buku : Dua Menyemai Damai : Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam Perdamaian dan Demokrasi
  • Buku : Pandemi, Konflik, Transformasi : Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial
  • Buku : Agensi Perempuan Dalam Lingkaran Ekstremisme Kekerasan : Narasi dari Poso, Bima, Lamongan dan Deli Serdang
  • Serial Webinar Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP), UGM
  • [PEACE GOERS FESTIVAL-online] “Damai Itu Keren”
Universitas Gadjah Mada

PUSAT STUDI KEAMANAN DAN PERDAMAIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Sekip K-9 Yogyakarta 55281
email: ps.kp@ugm.ac.id
Telp./Fax : (0274) 520733

© 2017 CSPS Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY